Kapan Awal Mula Tradisi Bertunangan dengan Cincin Berlian?

Kapan Awal Mula Tradisi Bertunangan dengan Cincin Berlian?

Price:

Baca selengkapnya

Kapan Awal Mula Tradisi Bertunangan dengan Cincin Berlian?





Tidak seperti cincin kawin yang dikenakan oleh pria dan wanita, cincin pertunangan hanya dikenakan oleh wanita. Tradisi menyematkan cincin pertunangan pada jari manis wanita ini ternyata memiliki kisah panjang dan menarik untuk ditonton. Menurut situs web Brides, tradisi pertukaran cincin pertunangan berasal dari zaman Mesir kuno dan Yunani kuno. Ya, pada saat itu, pria juga mengenakan cincin pertunangan. Di Mesir kuno, seorang pria selalu menggunakan cincin itu sebagai simbol kekayaannya. Karena itu, mereka juga memberikan pasangannya cincin untuk berbagi kekayaan. Sementara itu, di Yunani kuno, pasangan mabuk cinta saling memberi cincin emas kepada masing-masing pasangan. Cincin emas hanya diberikan kepada pasangan yang tahu bahwa mereka akan segera menikah. Beralih ke zaman kuno Romawi, pertukaran cincin bahkan antara orang tua pasangan. Pada abad ke-11, Gereja Barat mengumumkan pentingnya cincin itu pada upacara pernikahan. Akibatnya, di pintu masuk pada pertengahan abad keenam belas, cincin pertunangan resmi dimasukkan ke dalam upacara pernikahan. Menurut tradisi Gereja Katolik, hanya wanita yang memakai cincin, bukan pria. Pada zaman kuno, hanya seorang raja dan seorang ratu yang bisa mengenakan cincin dengan batu-batu berharga. Orang awam biasanya memakai cincin pertunangan yang terbuat dari emas atau besi. Cincin pertunangan Ratu Victoria dari Inggris, disajikan dalam bentuk yang berharga dan penuh warna, akhirnya menjadi populer di kalangan masyarakat. Cincin itu berbeda dari berlian yang hanya ditemukan pada waktu itu dan hanya para bangsawan yang mengenakannya. Cincin pertunangan bermata intan menjadi populer di kalangan orang biasa hanya pada 1930-an. Produser berlian De Beers pada 1930-an menyewa biro iklan di New York untuk mempromosikan cincin pertunangan di mata berlian. Iklan paling terkenal dan sukses di pasaran adalah "Diamond is forever". Bahkan, frasa dalam iklan tersebut dirancang oleh DeBeers untuk memberi kesan bahwa berlian jarang (eksklusif), cocok untuk penggunaan investasi dan bahwa mereka mempertahankan harga jual berlian. Tanpa diduga, iklan telah bergeser dari rasa cinta abadi. Alhasil, cincin pertunangan dengan mata berlian sangat populer di pasaran saat ini karena mencerminkan cinta setia setiap saat.


0 Reviews